·
Menurut
WHO (2003), 16,7 juta orang meninggal karena gangguan sirkulasi darah. Angka
kematian ini 29% dari angka kematian seluruh dunia. Di Eropa ditemukan 4,3 juta
orang meninggal karena gangguan sirkulasi darah.
Gangguan
sirkulasi darah adalah gangguan kelancaran peredaran darah yang dapat
diakibatkan oleh gangguan pada jantung dan pembuluh darah di seluruh tubuh,
termasuk arteri koroner dan arteri yang menuju ke otak.
Gangguan
sirkulasi darah dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain timbulnya plak
atheromatous, meningkatnya kekentalan darah, mengerasnya dinding pembuluh
darah, dll. Ganguan ini terjadi di jantung, pembuluh darah, darh, dan saraf
yang mempersarafi pembuluh darah.
Faktor
resiko gangguan sirkulasi darah :
- Memiliki anggota keluaga yang pernah mengalami penyakit akibat gangguan sirkulasi darah (migrain, anemia, gangguan ginjal, gangguan penglihatan,PJK, Stroke, Kanker dsb).
- Pernah atau sedang mengalami kadar kolesterol tinggi.
- Pernah atau sedang mengalami hipertensi.
- Menderita kecing manis (DM).
- Sering mengonsumsi makanan berlemak, gorengan, dan fast food.
- Memiliki kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.
- Memiliki berat badan di atas normal (kegemukan).
- Jarang atau bahkan tidak pernah berolahraga.
- Sering stress.
Gejala
gangguan sirkulasi darah :
Pegal-pegal,
nyeri kepala, sulit berkonsentrasi, mudah lupa (pikun), badan terasa lemas,
kesemutan, pandangan mata kabur, telinga berdengung, keringat dingin, nyeri
dada.
Proses
terjadinya gangguan sirkulasi darah :
Gangguan
sirkulasi darah berawal dari timbulnya plak atheromateous pada dinding pembuluh
darah, tingginya kadar kolesterol jahat dalam darah, dan atau meningkatnya kekentalan
darah, sehingga meningkatkan tekanan darah, yang dalam kondisi lanjut
menyebabkan berkurangnya aliran darah ke organ-oran terterntu. Hal tersebut
menjadi sangat berbahaya bila yang mengalami gangguan adalah aliran darah yang
menuju organ vital seperti jantung, otak, ginjal, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar