Materi 6 :
|
· Proses inspirasi dan ekspirasi
Oksigen (O2) adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam
proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel
tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 ruangan
setiap kali bernapas.
Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh :
1. Sistem respirasi / pernapasan
Sistem pernapasan terdiri atas organ pertukaran gas yaitu paru-paru
dan sebuah pompa ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot
pernapasan, diafragma, isi abdomen, dinding abdomen dan pusat pernapasan di
otak.
Bernafas adalah pergerakan udara dari atmosfer ke sel tubuh dan
pengeluaran CO2 dari sel tubuh sampai ke luar tubuh. Ada tiga langkah dalam
proses oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru dan difusi.
a. Ventilasi
Ventilasi adalah proses keluar masuknya udara dari dan ke paru.
Ventilasi paru mencakup gerakan dasar atau kegiatan bernafas atau inspirasi
dan ekspirasi. Udara yang masuk dan keluar terjadi karena adanya perbedaan
tekanan antara intrapleura dengan tekanan atmosfer, dimana pada saat
inspirasi tekanan intrapleural lebih negatif (752 mmHg) dari pada tekanan
atmosfer (760 mmHg) sehingga udara akan masuk ke alveoli.
Hukum Boyle’s :
Jika volume meningkat maka tekanan menurun
Jika volume menurun maka tekanan meningkat
Inspirasi → bersifat aktif
Selama inspirasi terjadi kontraksi otot diafragma dan intercosta
eksterna, hal ini akan meningkatkan volume intrathorak → menurunkan tekanan
intratorak → tekanan intrapleural makin negatif → paru berkembang → tekanan
intrapulmonary menjadi makin negatif → udara masuk paru.
Ekspirasi → bersifat pasif
Selama ekspirasi terjadi relaksasi otot diafragma dan interkosta
eksterna, hal ini akan menurunkan volume intratorak → meningkatkan tekanan
intratorak → tekanan intrapleural makin positif → paru mengempis → tekanan
intrapulmonal menjadi makin positif → udara keluar paru.
Kepatenan ventilasi tergantung pada faktor :
- Kebersihan jalan nafas, adanya sumbatan atau obstruksi jalan nafas
akan menghalangi masuk dan keluarnya udara dari dan ke paru.
- Adekuatnya sistem saraf pusat dan pusat pernafasan.
- Adekuatnya pengembangan dan pengempisan paru-paru
- Kemampuan otot-otot pernafasan seperti diafragma, eksternal
interkosta, internal interkosta, otot abdominal.
b. Perfusi paru
Perfusi paru adalah gerakan darah yang melewati sirkulasi paru untuk
dioksigenasi, dimana pada sirkulasi paru adalah darah deoksigenasi yang
mengalir dalam arteri pulmonaris dari ventrikel kanan jantung. Darah ini
memperfusi paru bagian respirasi dan ikut serta dalam proses pertukaran
oksigen dan karbondioksida di kapiler dan alveolus. Sirkulasi paru merupakan
8-9% dari curah jantung. Sirkulasi paru bersifat fleksibel dan dapat
mengakodasi variasi volume darah yang besar sehingga dapat dipergunakan jika
sewaktu-waktu terjadi penurunan volume atau tekanan darah sistemik.
Adekuatnya pertukaran gas dalam paru dipengaruhi oleh keadaan
ventilasi dan perfusi. Pada orang dewasa sehat pada saat istirahat ventilasi
alveolar (volume tidal = V) sekitar 4,0 lt/menit, sedangkan aliran darah
kapiler pulmonal (Q) sekitar 5,0 lt/menit, sehingga rasio ventilasi dan
perfusi adalah :
Alveolar ventilasi (V) = 4,0 lt/mnt = 0,8
Aliran darah kapiler pulmonar(Q) 5,0 lt/mnt
Besarnya rasio ini menunjukkan adanya keseimbangan pertukaran gas.
Misalnya jika ada penurunan ventilasi karena sebab tertentu maka rasio V/Q
akan menurun sehingga darah yang mengalir ke alveolus kurang mendapatkan
oksigen. Demikian halnya dengan jika perfusi kapiler terganggu sedangkan
ventilasinya adekuat maka terjadi penigkatan V/Q sehingga daya angkut oksigen
juga akan rendah.
c. Difusi
Difusi adalah pergerakan molekul dari area dengan konsentrasi tinggi
ke area konsentrasi rendah. Oksigen terus menerus berdifusi dari udara dalam
alveoli ke dalam aliran darah dan karbondioksida (CO2) terus berdifusi dari
darah ke dalam alveoli. Difusi udara respirasi terjadi antara alveolus dengan
membran kapiler. Perbedaan tekanan pada area membran respirasi akan
mempengaruhi proses difusi. Misalnya pada tekanan parsial (P) O2 di alveoli
sekitar 100 mmHg sedangkan tekanan parsial pada kapiler pulmonal 60 mmHg
sehingga oksigen akan berdifusi masuk dalam darah. Berbeda halnya dengan CO2
dengan PCO2 dalam kapiler 45 mmHg sedangkan alveoli 40 mmHg maka CO2 akan
berdifusi keluar alveoli.
2. Sistem kardiovaskuler
Kemampuan oksigenasi pada jaringan sangat dipengaruhi oleh fungsi
jantung untuk memompa darah sebagai transpor oksigen. Darah masuk ke atrium
kiri dari vena pulmonaris. Aliran darah keluar dari ventrikel kiri menuju
aorta melalui katup aorta. Kemudin dari aorta darah disalurkanke seluruh
sirkulasi sistemik melalui arteri, arteriol, dan kapiler serta menyatu
kembali membentuk vena yang kemudian di alirkan ke jantung melalui atrium
kanan. Darah dari atrium kanan masuk dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis
kemudian keluar ke arteri pulmonaris melalui katup pulmonaris untu kemudian
dialirkan ke paru-paru kanan dan kiri untuk berdifusi. Darah mengalir di
dalam vena pulmonaris kembali ke atrium kiri dan bersirkulasi secara
sistemik. Sehingga tidak adekuatnya sirkulasi sistemik berdampak pada
kemampuan transpor gas oksigen dan karbondioksida.
3. Hematologi
Oksigen membutuhkan transpor dari paru-paru ke jaringan dan
karbondioksida dari jaringan ke paru-paru. Sekitar 97% oksigen dalam darah
dibawa eritrosit yang telah berikatan dengan hemoglobin (Hb) dan 3% oksigen
larut dalam plasma. Setiap sel darah merah mengandung 280 juta molekul Hb dan
setiap molekul dari keempat molekul besi dalam hemoglobin berikatan dengan
satu molekul oksigen membentuk oksihemoglobin (HbO2). Reaksi pengikatan Hb
dengan O2 adalah Hb + O2 - HbO2. Afinitas atau ikatan Hb dengan O2
dipengaruhi oleh suhu, pH, konsentrasi 2,3 difosfogliserat dalam darah merah.
Dengan demikian besarnya Hb dan jumlah eritrosit akan mempengaruhi transpor gas.
Jenis – jenis respirasi :
1. Pernapasan Eupnoe : Pernafasan normal dan tenang
Proses pernapasan normal terdiri dari :
- IRV (Inspiration Reserve Volume)
Jumlah udara yang masuk paru pada pernapasan normal, kurang lebih 1500
cc.
- TV (Tidal Volume)
Jumlah udara yang keluar masuk paru pada pernafasan normal 500 cc.
- ERV (Expiration Reserve Volume)
Jumlah udara yang keluar dari paru setelah ekspirasi 1000 cc
- RV (Residual Volume)
Jumlah udara yang tertinggi dalam paru setelah ekspirasi maksimum 1200
cc
2. Pernapasan Cheyne stokes : Pernafasan kadang-kadang apnoe,
frekuensi pernafasan di bawah 20x/menit.
3. Pernafasan Biot : Pernafasan yang tidak teratur ritmenya dan
kadang-kadang diikuti apnoe
4. Pernafasan Kussmaul : Pernapasan yang kadang-kadang cepat dan
lambat sehingga frekuensi tidak teratur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pernafasan :
1. Faktor Fisiologi
- Menurunnya kapasitas pengikatan O2 seperti pada anemia
- Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi
saluran napas bagian atas.
- Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan transpor O2
terganggu.
- Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil,
luka dan lain-lain.
- Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti kehamilan,
obesitas, muskulus skeleton yang abnormal, penyakit kronik seperti TBC paru.
2. Faktor Perkembangan
- Bayi prematur : yang disebabkan kurangnya pembentukan surfactan
- Bayi dan toddler : adanya risiko infeksi saluran pernapasan akut
- Anak usia sekolah dan remaja : resiko infeksi saluran pernapasan dan
merokok
- Dewasa muda dan pertengahan : diet yang tidak sehat, kurang
aktivitas, stress yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru
- Dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan arteriosklerosis,
elastisitas menurun, ekspansi paru menurun.
3. Faktor Perilaku
- Nutrisi : misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi
paru, gizi yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen berkurang,
diet yang tinggi lemak menimbulkan arteriosklerosis.
- Exercise, exercise akan meningkatkan kebutuhan oksigen.
- Merokok : nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer
dan koroner.
- Substance abuse (alkohol dan obat-obatan) : menyebabkan intake
nutrisi/Fe menurun mengakibatkan penurunan hemoglobin, alkohol menyebabkan
depresi pusat pernapasan.
- Kecemasan : menyebabkan metabolisme meningkatkan.
4. Faktor Lingkungan
- Tempat kerja
- Suhu lingkungan
- Ketinggian tempat dari permukaan laut
5. Faktor Emosi
Percepatan frekuensi nadi merupakan suatu reaksi tubuh terhadap emosi
seperti takut, cemas dan marah. Menerangkan bahwa kerja jantung dipengaruhi
oleh impuls dari pusat yang lebih tinggi di otak dengan jalan hypotalamus
yang menstimulasi pusat cardiac (Penghambat dan pemacu jantung) di medulla
otak. Jaringan penggerak pusat tersebut membawa impuls ke para sympatis
nerves dan sympatis yang kemudian mengirim impuls ke jantung.
6. Faktor Kesehatan
Pada orang sehat, sistem cardio vaskuler sering mempengaruhi distribusi
oksigen dalam sel tubuh. Penyakit sistem pernafasan dapat menyebabkan
hypoxemia, karena hemoglobin membawa oksigen dan karbondioksida.
7. Faktor Latihan
Latihan fisik atau aktifitas meningkatnya pernafasan dan kebutuhan
oksigen dalam tubuh. Mekanisme yang mendasarinya tidak banyak diketahui.
Walaupun demikian hal ini menerangkan bahwa beberapa faktor yang terlibat
didalamnya antara lain kimiawi, neural dan perubahan.
8. Faktor Gaya hidup
Penting untuk mengkaji gaya hidup seseorang khususnya kebutuhan
oksigen. Data menunjukkan bahwa merokok dan penghisapan udara berpolusi dapat
memberikan indikasi atau gambaran keadaan paru seseorang.
Perubahan-perubahan fungsi jantung yang mempengaruhi kebutuhan
oksigenasi :
1. Gangguan konduksi sepeti disritmia (takikardia/bradikardia)
2. Perubahan cardiac output. Menurunnya cardiac output seperti pada
pasien decom menimbulkan hipoksia jaringan.
3. Kerusakan fungsi katup seperti pada stenosis, obstruksi,
regurgitasi darah yang mengakibatkan ventrikel bekerja lebih keras
4. Myocardial iskhemia infark mengakibatkan kekurangan pasokan darah
dari arteri koroner ke miokardium.
Perubahan Fungsi Pernafasan :
1. Hiperventilasi
Merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah O2 dalam paru-paru
agar pernapasan lebih cepat dan dalam. Hiperventilasi dapat disebabkan karena
:
- Kecemasan
- Infeksi/sepsis
- Keracunan obat-obatan
- Ketidakseimbangan asam basa
Tanda-tanda dan gejala hiperventilasi adalah takikardia, napas pendek,
nyeri dada (chest pain), menurunnya konsentrasi, disorientasi, tinitus.
2. Hipoventilasi
Hipoventilasi terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat untuk
memenuhi penggunaan O2 tubuh atau untuk mengeluarkan CO2 dengan cukup.
Biasanya terjadi pada keadaan atelektasis (kolaps paru).
Tanda-tanda dan gejala pada keadaan hipoventilasi adalah nyeri kepala,
penurunan kesadaran, disorientasi, kardiakdisritmia, ketidakseimbangan
elektrolit, kejang dan kardiak arrest
3. Hipoksia
Tidak adekuatnya pemenuhan O2 seluler akibat dari defisiensi O2 yang
diinspirasi atau meningkatnya penggunaan O2 pada tingkat seluler. Hipoksia
dapat disebabkan oleh :
- Menurunnya haemoglobin
- Berkurangnya konsentrasi O2 jika berada di puncak gunung
- Ketidakmampuan jaringan mengikat O2 seperti pada keracunan sianida
- Menurunnya difusi O2 dari alveoli ke dalam darah seperti pada
pnemonia
- Menurunnya perfusi jaringan seperti pada syok
- Kerusakan/gangguan ventilasi
Tanda-tanda hipoksia antaralain : kelelahan, kecemasan, menurunnya
kemampuan konsentrasi, nadi meningkat, pernapsan cepat dan dalam, sianosis,
sesak napas dan clubbing.
|
· Proses perfusi O2 dan CO2 pada membrane respirasi
Perfusi paru adalah gerakan darah yang melewati sirkulasi paru untuk
dioksigenasi, dimana pada sirkulasi paru adalah darah deoksigenasi yang
mengalir dalam arteri pulmonaris dari ventrikel kanan jantung. Darah ini
memperfusi paru bagian respirasi dan ikut serta dalam proses pertukaran
oksigen dan karbondioksida di kapiler dan alveolus. Sirkulasi paru merupakan
8-9% dari curah jantung. Sirkulasi paru bersifat fleksibel dan dapat
mengakodasi variasi volume darah yang besar sehingga dapat dipergunakan jika
sewaktu-waktu terjadi penurunan volume atau tekanan darah sistemik.
Adekuatnya pertukaran gas dalam paru dipengaruhi oleh keadaan
ventilasi dan perfusi. Pada orang dewasa sehat pada saat istirahat ventilasi
alveolar (volume tidal = V) sekitar 4,0 lt/menit, sedangkan aliran darah
kapiler pulmonal (Q) sekitar 5,0 lt/menit, sehingga rasio ventilasi dan
perfusi adalah :
Alveolar ventilasi (V) = 4,0 lt/mnt = 0,8
Aliran darah kapiler pulmonar(Q) 5,0 lt/mnt
Besarnya rasio ini menunjukkan adanya keseimbangan pertukaran gas.
Misalnya jika ada penurunan ventilasi karena sebab tertentu maka rasio V/Q
akan menurun sehingga darah yang mengalir ke alveolus kurang mendapatkan
oksigen. Demikian halnya dengan jika perfusi kapiler terganggu sedangkan
ventilasinya adekuat maka terjadi penigkatan V/Q sehingga daya angkut oksigen
juga akan rendah.
|
Halaman
- Beranda
- FISIOLOGI
- Fungsi dan mekanisme kerja jantung, mekanisme regulasi dan sirkulasi darah, gangguan fungsi jantung dan sirkulasi darah.
- Sistem konduksi listrik jantung
- Mekanisme kontraksi otot jantung
- Pembuluh darah arteri, vena dan system kapiler
- KAPILER
- ARTERI
- VENA
- Tekanan darah dan mekanisme regulasinya Sistem Saraf
- Gangguna fungsi jantung
- Gangguan sirkulasi darah
- Ventilasi, perfusi, transportasi, regulasi dan gangguan pernapasan.
- Transportasi O2 dan CO2 dalam pembuluh darah dari darah dan ke dalam sel.
- Mekanisme regulasi pernapasan
- Acidosis dan alkalosis respiratorik
- Asidosis Respiratorik
- Fungsi jantung dan pernapasan untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi
Ventilasi, perfusi, transportasi, regulasi dan gangguan pernapasan.
Langganan:
Postingan (Atom)
Kita memiliki hidung berlubang disebelah kiri dan kanan, apakah fungsinya sama?
BalasHapusSebenarnya fungsinya tidak sama dan dapat kita rasakan bedanya dan bisa merubah sifat seseorang
Hidung berkaitan dengan pernafasan, pada titik tertentu apa bila diklik akan merubah karakter seseorang, sifat wanita bisa berubah menjadi pria dan yang pria bisa berubah menjadi wanita
Di Aktivasi Hidung diseimbangkan agar tidak dominan menggunakan nafas kiri atau kanan saja, pada intinya semua bisa disetting Sesuai keinginan dan kebutuhan anda
Hidung yang diaktivasi akan merasakan sensasi nafas sangat lancar seperti tidak memiliki hidung dan ada hawa dingin dingin hangat seperti menggunkan inhaler
Manfaat Aktivasi Hidung :
Merubah yang tomboy menjadi wanita feminin
Merubah sifat pria yang kewanitaan menjadi pria sejati
Meredakan emosi
Membuat hati menjadi tenang
Melancarkan pernafasan dan menyembuhkan asma
Melancarkan peredaran darah ke otak
Menyembuhkan sakit kepala menahun
Melancarkan fungsi jantung dan paru - paru
Membuat tubuh fresh seketika
Bisa diaplikasikan untuk anak - anak atau orang dewasa
http://pelatihanintienergi.com/aktivasi-hidung.php
0812 8202 7639 / 085 777 269 266
Pengaruh usia
BalasHapus