·
Proses pernapasan pada manusia dapat terjadi secara sadar mauoun
secara tidak sadar. Pernapasan secara sadar terjadi jika kita melakukan
pengaturan-pengaturan saat bernapas, misalnya pada saat latihan dengan cara
menarik napas panjang, kemudian menahannya beberapa saat, lalu
mengeluarkannya. Pernapasan sacara tidak sadar yaitu pernapasan yang
dilakukan secara otomatis dan dikendalikan oleh saraf di otak, misalnya
pernapasan yang terjadi pada saat kita tidur.
Dalam pernapasan selalu terjadi dua siklus, yaitu inspirasi (menghirup
udara) dan ekpirasi (menghembuskan udara). Berdasarkan cara melakukan
inspirasi dan ekspirasi serta tempat terjadinya, manusia dapat melakukan dua
mekanisme pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
Pernapasan dada
Proses inpirasi ini diawali dengan berkontraksinya muskulus
interkotalis (otot antartulang rusuk), sehingga menyebabkan terangkatnya
tulang rusuk. Keadaan ini mengakibatkan rongga dada membesar dan paru-paru
mengembang. Paru-paru yang mengembang menyebabkan tekanan udara rongga
paru-paru menjadi lebih rendah dari tekanan udara luar. Dengan demikian,
udara luar masuk ke dalam paru-paru.
Sebaliknya, proses ekspirasi berlangsung pada saat muskulus
interkostalis berelaksasi sehingga tulang rusuk turun kembali. Keadaan ini
mengakibatkan rongga dada menyempit dan paru-paru mengecil. Paru-paru yang
mengecil menyebabkan tekanan udara dalam rongga paru-paru menjadi lebih
tinggi dari tekanan udara luar, sehingga udara keluar dari paru-paru
Pernapasan perut
Mekanisme proses inspirasi pernapasan perut diawali dengan
berkontraksinya otot diafragma, sehingga diafragma yang semula melengkung
berubah menjadi datar. Keadaan diafragma yang datar mengakibatkan rongga dada
dan paru-paru mengembang. Tekanan udara yang rendah dalam paru-paru
menyebabkan udara dari luar masuk ke dalam paru-paru
Proses ekspirasi terjadi pada saat otot diafragma berelaksasi,
sehingga diafragma kembali melengkung. Keadaan melengkungnya diafragma
mengakibatkan rongga dada dan paru-paru mengecil, tekanan udara dalam
paru-paru naik, sehingga udara keluar dari paru-paru.
Pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida terjadi melalui
proses difusi. Proses tersebut terjadi di alveolus dan di sel jaringan tubuh.
Proses difusi berlangung sederhana, yaitu hanya dengan gerakan
molekul-molekul secara bebas melalui membrane sel dari konsentrasi tinggi
atau tekanan tinggi ke konsentrasi rendah atau tekanan rendah.
Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui inspirasi dari rongga hidung
sampai alveolus. Di alveolus oksigen mengalami difusi ke kapiler arteri
paru-paru. Masuknya oksigen dari luar menyebabkan tekanan parsial oksigen
(PO2) di alveolus lebih tinggi dibandingkan dengan PO2 di kapiler arteri
paru-paru. Karena proses difusi selalu terjadi dari daerah yang bertekanan
tinggi ke derah bertekanan rendah , oksigen akan bergerak dari alveolus
menuju kapiler arteri paru-paru.(Campbell et al, 2000)
Oksigen di kapiler arteri diikat oleh eritrosit yang mengandung
hemoglobin sampai jenuh. Makin tinggi tekanan parsial oksigen di alveolus,
semakin banyak oksigen yang terikat oleh hemoglobin dalam darah. Oksigen yang
berikatan dengan hemoglobin akan membentuk oksihemogblobin.
Reaksi antara hemoglobin dan oksigen berlangsung secara reversible
(bolak-balik) yang dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu suhu, pH,
konsentrasi oksigen dan karbon dioksida, serta tekanan parsial.
Hemoglobin akan mengangkut oksigen ke jaringan tubuh yang kemudian
akan berdifusi masuk ke sel-sel tubuh untuk digunakan dalam proses respirasi.
Di dalam sel-sel tubuh atau jaringan tubuh, oksigen digunakan untuk proses
respirasi di dalam mitokondria sel. Semakin banyak oksigen yang digunakan
oleh sel-sel tubuh, semakin banyak karbondioksida yang terbentuk dari proses
respirasi. Hal tersebut menyebabkan tekanan parsial karbon dioksida atau PCO2
dalam sel-sel tubuh lebih tinggi dibandingkan PCO2 dalam kapiler vena sel-sel
tubuh. Oleh karena itu, karbon dioksida dapat berdifusi dari sel tubuh ke
kapiler vena sel tubuh yang kemudian akan dibawa oleh eritrosit menuju
paru-paru. Di paru-paru terjadi difusi CO2 dari kapiler vena menuju alveolus.
Proses tersebut terjadi karena tekanan parsial CO2 pada kapiler vena lebih
tinggi daripada tekanan parsial CO2 dalam alveolu. Karbondioksida ahirnya
akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi.
|
Halaman
- Beranda
- FISIOLOGI
- Fungsi dan mekanisme kerja jantung, mekanisme regulasi dan sirkulasi darah, gangguan fungsi jantung dan sirkulasi darah.
- Sistem konduksi listrik jantung
- Mekanisme kontraksi otot jantung
- Pembuluh darah arteri, vena dan system kapiler
- KAPILER
- ARTERI
- VENA
- Tekanan darah dan mekanisme regulasinya Sistem Saraf
- Gangguna fungsi jantung
- Gangguan sirkulasi darah
- Ventilasi, perfusi, transportasi, regulasi dan gangguan pernapasan.
- Transportasi O2 dan CO2 dalam pembuluh darah dari darah dan ke dalam sel.
- Mekanisme regulasi pernapasan
- Acidosis dan alkalosis respiratorik
- Asidosis Respiratorik
- Fungsi jantung dan pernapasan untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi
Mekanisme regulasi pernapasan
Langganan:
Postingan (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar